HUDACENDEKIA

Sabtu, 10 Januari 2015

KEBERKAHAN AL-QUR'AN



Al-Qur’an adalah kalam (ucapan) Alloh yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ` dalam bahasa Arab dengan perantara malaikat Jibril sebagai argumentasi kerasulan (mukjizat) beliau dan pedoman hidup bagi manusia agar mendapatkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat serta sebagai media dalam bertaqorrub (mendekatkan diri) kepada Alloh dengan membacanya.
Al-Qur’an merupakan wahyu yang diberkahi oleh Allah l sehingga membacanya merupakan bagian dari usaha untuk mendatangkan keberkahan bagi waktu, diri, dan kehidupan seseorang.
Allah l berfirman dalam surat Shad ayat ke 29:

كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ 
ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatNya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran.”

Dalam menafsirkan kata ‘diberkahi’ dalam ayat ini Syeikh Abd al-Rahman al-Sa’di v berkata, ‘di dalamnya ada kebaikan yang banyak, sarat dengan ilmu, ada setiap petunjuk dari kesesatan, ada obat dari penyakit, ada cahaya yang dapat digunakan sebagai lentera dalam kegelapan, terdapat semua hukum yang dibutuhkan oleh orang yang mukallaf, ada dalil-dalil pasti tentang semua hal yang dicari dan tidak didapati ada kitab yang lebih mulia yang mendunia sejak Allah l turunkan.’
Menurut Imam al-Wahidi v kata berkah sendiri dalam bahasa Arab berarti kebaikan yang banyak. Dalam menafsirkan firman Allah l dalam surat al-An’am ayat 92, beliau mengutip pernyataan Al-Azhari bahwa makna asal dari berkah adalah tambahan atau pertumbuhan serta kontinyuitas sebuah kebaikan yang terus tumbuh dan berkembang.’ bahkan al-Kalbi menafsirkan bahwa keberkahan yang dimaksud dalam firman Allah ldalam ayat ini adalah adanya ampunan dosa bagi manusia dan taubat manusia dari amal perbuatan mereka.
Apa yang disebutkan oleh al-Kalbi v tentu sangat berdasar karena ketika seorang muslim membaca al-Qur’an, Nabi ` telah menyebutkan bahwa orang tersebut akan mendapatkan satu kebaikan dari setiap huruf yang ia baca, dan satu kebaikan akan dilipatgandakan oleh Allah l sepuluh kali lipatnya. Sehingga orang yang membaca al-Qur’an akan mendapatkan keberkahan berupa pelipatgandaan kebaikan yang ia lakukan sekaligus Allah hapuskan darinya dosa, karena Allah l dan Rasul-Nya ` telah mengabarkan bahwa kebaikan yang dilakukan oleh seseorang akan menghapuskan keburukan yang ada.
Alloh l berfirman dalam surat Hud ayat ke 114:

وَأَقِمْ الصَّلاةَ طَرَفِي النَّهَارِ وَزُلَفاً مِنْ اللَّيْلِ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ذَلِكَ ذِكْرَى لِلذَّاكِرِينَ

Dan dirikanlah sholat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”

Dan dengan jelas Allah l menyebutkan bahwa orang-orang yang membaca al-Qur’an mereka tengah mengharapkan sebuah perniagaan yang tak kenal rugi.
Allah l berfirman dalam surat Fathir ayat ke 29-30:
35:29
35:30


Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

Ketika menafsirkan firman Allah l dalam surat al-An’am ayat ke 155, Syeikh al-Sa’di vberkata, ‘di dalamnya ada kebaikan yang sangat banyak dan dipenuhi dengan ilmu. Dari sanalah semua ilmu bersumber dan dari sana pula keberkahan itu dikeluarkan. Tidak ada kebaikan kecuali al-Qur’an telah menganjurkannya dan mencintainya serta menyebutkan hukum dan maslahat yang memotivasi orang untuk melakukannya. Dan sebaliknya, tidaklah ada satu keburukan kecuali al-Qur’an telah melarang itu dan memberikan peringatan serta menyebutkan hal-hal yang dapat membuat orang meninggalkan hal itu dan menyebutkan pula dampak yang sangat buruk dari perbuatan itu.)
Keberkahan al-Qur’an juga nampak dari misi yang dibawa saat ia diturunkan oleh Allah l kepada Nabi Muhammad ` yaitu mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya. Allah l berfirman:

Alif laam raa. ini adalah kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”

Syekh al-Sa’di v berkata ketika menafsirkan ayat ke 50 dari surat al-Anbiya, ‘tidak ada keberkahan yang lebih besar dari keberkahan al-Qur’an, karena semuanya adalah kebaikan dan nikmat, yang dampak darinya dan mengamalkannya adalah diraihnya nutrisi agama, tambahan dunia dan akherat. jika telah dinyatakan sebagai sesuatu yang diberkahi, maka ia wajib diterima dan dipatuhi dan diamalkan. kita wajib mensyukuri karunia yang agung ini, melaksanakannya dan berusaha mendatangkan keberkahannya dengan mempelajari lafadz dan maknanya; adapun ketika ada yang menerimanya dengan selain sikap tadi baik dengan berpaling, ingkar atau tidak mau mengimaninya, maka ini merupakan kekufuran yang besar dan kebodohan yang sangat serta kedzoliman.'
Al-Qur’an harus diterima dan diamalkan oleh orang yang beriman, karena apa yang ada di dalamnya adalah kebaikan, di dalamnya adalah petunjuk agar manusia hidup dalam tatanan dan arahan dari Dzat yang telah menciptakannya. Imam Ibn Katsir v menafsirkan keberkahan dalam ayat ke 50 dari surat al-Anbiya dengan mengatakan, ‘al-Qur’an yang agung yang tidak ada kebatilan yang menodainya baik dari depan maupun dari belakang, dialah al-Qur’an yang turun dari sisi Dzat yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.’
Semoga kita dapat meraup keberkahan al-Qur’an yang sangat banyak, mereguk keindahan ayat-ayatnya dan mengimani serta mengamalkan seluruh kandungannya.

0 komentar:

Posting Komentar

"Berikan komentar terbaik antum untuk membangun pengembangan blog huda cendekia"